BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang masalah
Pada Era Globalisasi ini
banyak sekali peralatan yang dilengkapi
dengan fasilitas yaitu salah satunya adalah Bluetooth. Fasilitas ini
memungkinkan sebuah perangkat ( Ponsel ,PDA, Printer, Kamera Digital, Komputer,
Handsfree, Mouse, Keyboard, Modem, Dan lain-lain) dapat saling berhubungan
dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel. Dalam sebuah ponsel atau PDA
fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon, gambar,
daftar kegiatan, atau kalender. Agar
dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya, kedua perangkat
tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas Bluetooth juga. Meski namanya tak
sepopuler fitur lain seperti SMS , MMS maupun J2ME , tetapi yang jelas
Bluetooth saat ini bisa menjadi indicator kelas handset yang dimiliki
masyarakat luas.
BAB
II
ISI
2.1 Sejarah singkat bluetooth
Bluetooth adalah tekhnologi jarak pendek yang memberikan
kemudahan koneksi bagi peralatan –peralatan nirkabel. Jika kita senang
berganti-ganti ringtone , logo atau game
mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling
mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas
Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel.
Berbeda dengan
komunikasi dengan inframerah, Bluetooth didesain untuk tidak tergantung
terhadap line-of-sight yaitu apakah modul-modul Bluetooth yang sedang saling
berkomunikasi berada dalam kondisi segaris maupun apakah modul-modul tersebut
terhalang atau tidak.
Nama bluetooth
sendiri diambil dari Raja Viking Denmark
yang hidup ditahun 900M , yang bernama Harald
Blatand (Blatand dalam bahasa Denmark berarti gigi biru atau Bluetooth )
Dia adalah raja denmark yang mempersatukan Denmark dengan sebagian dari
Norwegia menjadi satu kerajaan. Untuk itulah nama Bluetooth dipakai sebagai
nama tekhnologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang
akan berkomunikasi dalam satu jaringan ini. Tekhnologi blutooth ini mampu mengirimkan
baik data maupun suara .
Dalam sebuah ponsel
atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon ,
gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data
dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu.
Pairing adalah sebuah proses dimana ada
salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat
lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing
tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.
2.2 Jaringan piconet
Komunikasi antarperalatan Bluetooth akan menghasilkan
sebuah jaringan bluetooth yang dinamakan dengan piconet . Sebuah piconet paling
sederhana terdiri atas dua buah
peralatan bluetooh dimana salah satu modul yang menginisiasi koneksi
disebut sebagai master sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran inisiasi tadi
dinamakan sebagai slave. Jika hanya dua peralatan yang berkomunikasi ,maka koneksinya dikatakan
sebagai point to point. Satu master dapat memiliki lebih dari satu koneksi
secara simultan dengan beberapa slave pada saat bersamaan . Koneksi ini
dinamakan dengan koneksi point to
multipoint. Kedua tipe koneksi tersebut
masih merupakan bagian dari piconet.
Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru
yang dinamakan Scatternet . Syarat dari sebuah Scatternet adalah satu peralatan
yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu saat.
Bluetooth dibuat tak
hanya untuk peralatan ponsel saja, akan
tetapi dapat juga tersedia diberbagai peralatan elektronik modern seperti
printer , laptop, PDA , dan sebagainya. Peralatan Bluetooth beroperasi pada
frekuensi radio 2,4 GHz atau tepatnya adalah 2.400 - 2.483 MHz. Sisitem radio
Bluetooth tersebut memanfaatkan tekhnik modulasi yang dinamakan dengan frequensi hopping untuk menyelesaikan
proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri atas 79 selang
atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.
Dibeberapa Negara,
misalnya diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23.
Sedangkan di Amerika Utara pita gelombang dari standar industrial , Scientific
and Medical (ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai
1 watt disetiap kanal.
Proses penyebaran
spectrum ini perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar
pita frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang diperlukan oleh
sinyal informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau pengirim akan
menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita frekuensi yang
dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita frekuensi pada
spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain meningkatkan
privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband serta
meningkatkan kapasitas sinyal.
Frekuensi Hopping tersebut
adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses
transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam proses
ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda. Kecapatan
perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya mencapai
kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah
interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan
perulangan proses perpindahan atau switching dari frekuensi-frekuensi selama
transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat
keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi karena pencegatan yang
tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini
sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code division multiple access atau
FH-CDMA.
2.3 Jarak maksimal
fasilitas Bluetooth
Umumnya peralatan-peralatan
Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga
100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang
digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu
IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth.
Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak
jangkauannya yaitu :
a.
Daya kelas 1 yang beroperasi
pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan
Bluetooth dengan jangkauan hingga 100
meter
b.
Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW
(-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
c.
Daya kelas 3 memiliki daya
maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1
meter saja.
Secara fungsional
Bloetooth terbagi dalam beberapa lapisan meliputi :
- Pustaka Applicationprogram Interface (API)
Merupakan
modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host dengan sistem
komunikasi Bluetooth yang ada. Contohnya
adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).
- Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP ini
merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari masing-masing
koneksi misalnya siapa sedang
terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu
L2CAP juga bertanggung jawab terhadap
proses konversi format data yang timbul antara berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang
lebih rendah . L2CAP ini diimplementasikan
dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.
- Link Manager
Link manager
bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari peralatan Bluetooth. Modul inilah yang
bertanggung jawab dalam menciptakan
sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun menghentikan aktivitas koneksinya ketika
diperintahkan atau jika terjadi kesalahan
. Link manager ini diimplementasikan dalam bentuk software maupun hardware.
d Baseband
Baseband
merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan dan pen-decode-an
paket data , mengcodekan dan mengatur
koreksi kesalahan , enkripsi and pengaturan
koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang aman , penghitungan pola frekuensi tarnsmisi
radio yang digunakan , menjaga
sinkronisasi radio serta proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah yang berkaitan dengan komunikasi
dengan modul Bluetooth lain.
e
Radio
Sistem
Radio Bluetooth akan mengkonversi data
digital baseband ke dan dari sebuah sinyal analog dengan
frekuensi 2,4 GHz seperti telah disebutkan sebelumnya menggunakan teknik
modulasi Gaussian Frequency Shift
Keying (GFSK).
Dengan
karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya
tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth
menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar , Kendala terbesar masih berkisar pada
masih cukup tingginya harga chip atau modul Bluetooth.
2.4 Penyusupan Lewat Jalur Bluetooth
Dalam sebuah
ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon
, gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data
dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan pairing terlebih dahulu.
Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu perangkat
yang bertindak sebagai “pencari”
(discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable).
Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling
bertukar data.
Pada
tindakan Bluejacking untuk mengirimkan
data kita tidak melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa
ponselnya sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut
bluejacker sedangkan korbannya disebut victim), seorang blujacker dapat
mengirimkan pesan atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba ,
sehingga pesan atau gambar nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya
korban bluejacking kaget atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang
diterimanya bersifat error.
Namun sejauh
ini secara teknis tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap
perangkat maupun program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si
korban akan merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si
penerima pesan biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab
dalam hal ini perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya
menggunakan gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga
nomor si pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap
tindakan bluejacking ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 ,
Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.
Penyusupan pada
Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan
penyusupan melalui cara bluejacking.
Untuk pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita
miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya sangatlah sedarhana . Kuncinya adalah
matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel jika berada ditempat umum
atau jika memang fasilitas ini tidak
digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade
firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih baru.
Sebenarnya
tindakan bluejacking ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif
walaupun memang sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu
barang ketika seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat
didepan toko yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang”
ketika seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .
Kiranya harus
diberikan catatan disini bahwa tulisan ini dimaksudkan agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya
melakukan kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan pada peranti Bluetooth . Oleh
karena itu jangan lupa untuk melakukan tindakan
pencegahan seperti dibahas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bluetooth
adalah tekhnologi jarak pendek yang
memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan –peralatan nirkabel. Jika kita
senang berganti-ganti ringtone , logo
atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan
untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki
fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan
kabel. Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam
jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan
tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul
Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah
mengimplementasikan protocol Bluetooth.
3.2 Saran
Pada Bluetooth dengan
karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi
tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur
wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar ,Kendala terbesar masih
berkisar pada masih cukup tingginya harga chip
atau modul Bluetooth.
Diperkirakan , harga modul akan mengalami penurunan yang tajam seiring dengan
semakin massalnya penggunaan Bluetooth di berbagai peralatan elektronik rumah .
bisa jadi di kemudian hari Bluetooth tak
lagi menjadi symbol kelas high-end bagi ponsel.
DAFTAR PUSTAKA
[1] PC PLUS magazine tahun v ,
27 juli – 02 August
2004
[2] http:// www.yahoo.com/
Bluetooth / Introduce
[3] http://www. Google.com/ Bluetooth
0 komentar:
Post a Comment