KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan do'a dan puji syukur kehadirat Allah SWT serta sholawat serta salam tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul MOTOR LISTRIK.Adapun penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak yang membantu terselesaikannya makalah.Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:Guru Pemimbing yang telah mempercayai saya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Bireuen, 1 januari 2011
IRWANDI
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A.Latar Belakang..................................................................................................... 1
B.Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A.Definisi................................................................................................................ 2
B.Motor Listrik 3 Phase.......................................................................................... 2
C.Prinsip Kerja........................................................................................................ 3
D.Sistem Instalasi.................................................................................................... 4
E.Instalasi Motor Listrik.......................................................................................... 4
F.Syarat-syarat Instalasi Listrik............................................................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 6
A.Kesimpulan.......................................................................................................... 6
B.Saran..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konvers ienergi elektromekanik,yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat mengubah (mengkonversi) energimekanik ke energi listrik disebut generator, dan apabila mesin melakukan proseskonversi sebaliknya yaitu dari energ ilistrik ke energmekanik disebut motor. Selain g enerator dan motor,transformator juga termasuk alat listrik yg mesin, meskipun energi yang masuk dan yang keluar dari transformator sama yaitu energi listrik. Pada transformator energi listrik yang diberikan pada lilitan akan mengakibatkan timbulnya medan magnet pada inti besi dan selanjutnya diubah kembali menjadi energi listrik.Mesin listrik mulai dikenal tahun 1831 dengan adanya penemuan oleh Michael Faraday mengenai induksi elektromagnetik yang menjadi prinsip kerja motor listrik. Percobaan mengenai konsep mesin listrik di laboratorium-laboratorium terus dilakukan sampai tahun 1870 saat Thomas Alfa Edison memulai pengembangan generator arus searah secara komersial untuk mendukung distribusi tenaga listrik yang berguna bagi penerangan listrik di rumah-rumah.Kejadian yang penting dalam sejarah mesin listrik adalah dengan dipantenkannya motor induksi tiga fasa oleh Nikola Tesla pada tahun 1888.
KonsepTesla mengenai arus bolak-balik selanjutnya dikembangkan oleh Charles Steinmetz pada dekade berikutnya, sehingga pada tahun 1890 transformator dapat diwujudkan, sekaligus menjadi pembuka jalan untuk melakukan transmisi daya listrik jarak jauh.
B.Tujuan
• Untuk meningatkan ilmu pendidikan tentang instalasi motor listrik.dan sebagai pemahaman tentang ilmu tehnik.
• Untuk mempermudah mempelajari sistem-sistem dan cara bekerja,dalam proses belajar mengajar dan menginstalasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi makanik.Alat yang berfungsi sebaliknya,mengubah energi listrik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamu.Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,mesin cuci,pompa air,dan penyedot debu.Motor listrik yang umum di gunakan di dunia industi adalah motor listrik asinkron,dengan dua standar global yaitu IEC dan NEMA.Motor asinkron IEC berbasis metrik( mili meter ).Sedangkan motor listrik NEMA berbasis inperial( inch ) dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower( hp ) maupun kilowatt( kw ).Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efesiensi yang di milikinya.Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual.
B.Motor Listrik 3 Phase
a. Medan Putar
b. Prinsip kera
c. Medan Putar
Perputaran motor pada mesin arus bolak-balik disebabkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya.
• Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator
dihubungkan dalam fasa banyak, umumnya fasa 3.
• Hubungan dapat berupa Wye atau Delta
Proses terjadinya medan putar
u/ motor dengan kutub lebih dari 2, kecepatan sinkronnya dapat di turunkan sebagai berikut:
F = frekuensi
P = jumlah kutub
.
C.Prinsip Kerja
1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator, timbullah medan putar dengan kecepatan
2. Medan putar stator tsb akan memotong batang konduktor pada rotor
3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul dengan induksi (ggl) sebesar
E2s= 4,44 f2 N2 (untuk satu fasa).E2s adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar.
1. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup ggl (E) akan menghasilkan arus (I)
2. Adanya I dalam medan magnet menimbulkan F pd rotor
3. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikl kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
4. Agar V terinduksi diperlukan perbedaan relatif antara kec.medan putar stator (ns) dengan kec. Medan putar rotor (nr)
5. Perbedaan ns dan nr disebut slip(S) dinyatakan dg:
6. Bila ns = nr tidak akan berputar karena V tidak terinduksi dan I tidak mengalir pada kumparan rotor = tidak ada kopel. Jadi kopel timbul bila ns > nr .
7. Itulah kenapa disebut motor tak serempak atau asinkron
D.Sistem Instalasi
• Pemilihan kabel
• Pengaman
• Starter
E.Instalasi Motor Listrik
Dalam meng-install motor listrik beberapa pertimbangan yang diperlukan adalah :
1. tegangan supply motor listrik (AC atau DC)
2. daya motor listrik3.
3. Arus start.
4. Jumlah phasa dari motor listrik (untuk AC motor).
5. Tegangan phasa dari motor listrik (untuk AC motor)
Saluran 3 phase
F.Syarat-Syarat Instalasi Listrik
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan bendabenda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti:
gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi makanik.Alat yang berfungsi sebaliknya,mengubah energi listrik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamu.Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,mesin cuci,pompa air,dan penyedot debu.Motor listrik yang umum di gunakan di dunia industi adalah motor listrik asinkron,dengan dua standar global yaitu IEC dan NEMA.
Dalam meng-install motor listrik beberapa pertimbangan yang diperlukan adalah :
1. tegangan supply motor listrik (AC atau DC)
2. daya motor listrik3.
3. Arus start.
4. Jumlah phasa dari motor listrik (untuk AC motor).
5. Tegangan phasa dari motor listrik (untuk AC motor).
B.Saran
Untuk kemajuan teknologi motor listrik maka diharapkan agar perkembangan teknologi kedepan mampu mengubah pola fikir dan menjadikan masyarakat Indonesia menjadi manusia yang kreatif dan inovatif. Serta tumbuhnya kratifitas hingga menghasilkan suatu karya yang berguna bagi manusia.Diharapkan dengan adanya teknologi motor listrik dapat dimanfaat sesuai dengan kegunaan sebenarnya yang mampu mempercerdas bangsa bukannya unutk menghancurkan moral moral bangsa.Kemajuan motor listrik dimasa mendatang diharapkan dapat membantu semua jenis pekerjaan manusia sehingga mereka mampu menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat karena dimasa depan teknologi akan semakin canggih.
DAFTAR PUSTAKA
1. A R Bean, Lighting Fittings Performance and Design, Pergamou Press,Braunschweig, 1968
2 A.R. van C. Warrington, Protective Relays, 3rd Edition, Chapman and Hall, 1977
3 A. Daschler, Elektrotechnik, Verlag – AG, Aaraw, 1982
4 A.S. Pabla, Sistem Distribusi Daya Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994
5 Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 2000
6 Abdul Kadir, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, LP3ES, 1993
7 Aly S. Dadras, Electrical Systems for Architects, McGraw-Hill, USA, 1995
8 Badan Standarisasi Nasional SNI 04-0225-2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000, Yayasan PUIL, Jakarta, 2000
9 Bambang, Soepatah., Soeparno, Reparasi Listrik 1, DEPDIKBUD Dikmenjur,1980.
10 Benyamin Stein cs, Mechanical and Electrical Equipment for Buildings, 7th Edition Volume IJohn Wiley & Sons, Canada, 1986
Friday, 27 December 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment